Sumber Gambar: icon0.com
[Apakah Sayuran Hidroponik itu Organik?] (https://www.neurafarm.com/blog/InfoTania/Hama%20&%20Tanaman/apakah-sayuran-hidroponik-itu-organik) untuk artikel menarik lainnya seputar hidroponik.
TDS meter dan EC meter adalah alat ukur yang lazim digunakan dalam budidaya tanaman hidroponik. Fungsi dari kedua alat ini adalah untuk mengukur kadar dari larutan nutrisi yang diberikan kepada tanaman. Seperti yang sobat Tania tahu, dalam sistem hidroponik, larutan nutrisi yang diaplikasikan pada tanaman dapat diatur sedemikian rupa agar mencukupi kebutuhan tanaman dalam jumlah yang pas.
Apabila kekurangan atau kelebihan, dapat menimbulkan efek samping terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman hidroponik.
Meskipun memiliki fungsi yang kurang lebih sama, TDS meter dan EC meter ternyata memiliki perbedaan juga loh. Yuk kita bahas satu persatu mengenai alat-alat ukur ini.
1. TDS Meter
TDS merupakan singkatan dari istilah bahasa Inggris yang memiliki kepanjangan “total dissolved solids” atau dapat diartikan menjadi total padatan terlarut. Seperti namanya, alat ini digunakan untuk mengukur total padatan atau partikel terlarut dalam air. TDS meter memiliki satuan ukur PPM atau parts per million. Alat ini digunakan untuk mengukur kadar larutan nutrisi hidroponik agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Seperti yang kita tahu, kebutuhan ppm setiap tanaman berbeda-beda. Contohnya, tanaman kangkung dan pakcoymemiliki kebutuhan nutrisi dengan kisaran 1050-1400 ppm, sedangkan tanaman tomat membutuhkan nutrisi pada rentang 1400-3500 ppm.
2. EC Meter
EC pada EC meter juga merupakan singkatan dari istilah bahasa Inggris yang memiliki kepanjangan “electrical conductivity”. Sama halnya dengan TDS meter, EC meter juga merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kepekatan suatu larutan, dalam konteks ini adalah larutan nutrisi hidroponik. Perbedaan TDS dan EC meter adalah pada satuan unit pengukurannya. EC meter digunakan untuk mengukur nilai elektro konduktivitas atau daya hantar listrik dari larutan nutrisi. Satuan yang digunakan alat ini adalah mS/cm (miliSeimens/cm), namun dalam praktiknya satuan dari alat ini sering disebut sebagai EC saja, misalnya EC 1 atau EC 2. Nilai EC akan semakin tinggi apabila larutan nutrisi tersebut memiliki kepekatan tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kepekatan suatu larutan maka semakin rendah larutan nutrisi tersebut.
Kedua alat ini tidak harus dipakai bersamaan, namun perlu dicermati bahwa pengukuran EC maupun PPM larutan harus sering dilakukan untuk mengontrol kadar larutan nutrisi tanaman hidroponik. Apabila kekurangan nutrisi, tanaman hidroponik akan rentan terkena stress dan terhambat pertumbuhannya, sedangkan suplai nutrisi terlalu berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Nah, sekarang sobat Tania sudah mengerti kana pa kegunaan dan perbedaan dari EC meter dan TDS meter. Selamat mencoba dirumah ya!